Selasa, 19 Maret 2024

19 maret 2024

 malam ini aku begitu sedih, perasaan sedihku memuncak untukmu. aku kesal, aku marah tetapi tidak bisa dipungkiri aku sangat sesayang itu padamu. andai aku bisa mengutarakan semua pikiran negative ku ke kamu. aku bisa menceritakan semuanya kepadamu, namun aku terlalu takut untuk segala respon kamu terhadapku. respon mu yang sangat aku benci, jawaban yang sangat tidak aku mau lihat lagi. apa kamu akan tetap menjadi seperti ini? 

apa kamu tahu, betapa berusaha nya aku supaya aku terlihat sempurna untuk kamu, aku mempelajari banyak hal tentang wanita yang kamu impikan, tetapi rasanya usahaku masih belum cukup untuk kamu ya? 

sabarku harus ku perluas sampai mana lagi tuan? aku sudah cukup menuruti semua mau mu, tapi kamu tidak pernah memberi feedback yang sama akan hal itu. aku benci kamu, but i love you so much. bersamamu memang aku terluka, tetapi melepaskanmu aku lebih terluka.

aku harus bertahan sampai sejauh mana lagi? aku harus menunggu mu sampai sejauh apa lagi? kurasa penantianku sudah sejauh ini, aku sudah sampai disini, tetapi kamu samasekali belum menjadi apa yang aku mau padahal selama ini aku selalu belajar menjadi apa yang aku mau.

i know, semua butuh proses. aku juga tidak meminta hasil instanmu itu, aku lebih baik melihatmu berproses dibanding aku melihatmu mengulangi kesalahan yang sama. kesalahan yang terus kamu ulangi hanya kamu balut dengan kata maaf, apa ada sedikikt niatmu untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut? perempuan selalu membutuhkan bukti.

awalnya aku sudah mengklaim kamu sebagai laki laki terhebat, lagipula akhir akhir ini aku tidak pernah menangis lagi akan ulahmu, tetapi jangan hanya karna aku sudah tidak pernah menangis kamu akan seenaknya bersikap semaumu, aku masih punya hati untuk kamu jaga sebaik mungkin.

bukan kah kamu pernah bilang takut akan kehilanganku? tetapi semua sifatmu seolah olah menyuruhku untuk pergi dari kamu. dari yang aku memang tidak mempunyai niat untuk pergi dan bertahan dengan kamu karna aku percaya kamu akan berubah menjadi yang lebih baik, dan akhirnya pikiranku berubah menjadi aku akan pergi ketika waktunya sudah habis.

aku capek mengerti kamu terus, aku juga mau dimengerti walaupun hanya satu kali saja. aku juga capek sama kehidupanku, aku juga mau ditanya "gimana hari ini" "ada cerita apa" bahkan untuk menjadi seorang seperti itupun kamu tidak mampu, but i never hated you. karena emang dari dulu cuma aku yang berjuang buat kamu, sedangkan kamu selalu ngasih respon tawar.